Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

SEPENGGAL KISAH NABI ADAM A.S

        Suatu ketika, Allah berbicara di hadapan para malaikat. Isi pembicaraan berkisar tentang penciptaan Adam, leluhur manusia. Adam dan keturunannya ini kelak akan menjadi khalifah (wakil) Allah di bumi. Tugas mereka memakmurkan bumi. Mendengar penjelasan itu, para malaikat heran. Kenapa harus Adam dan anak cucunya yang menjadi khalifah? Mestinya, malaikat yang diberi kehormatan seperti itu. Bukankah malaikat senantiasa bertasbih kepada Allah? Bumi akan aman bila dihuni malaikat. Tak akan ada kerusakan dan pertumpahan darah.      Para malaikat merasa penasaran. Mungkinkah selama ini Allah kurang berkenan dengan peribadatan mereka? Oleh karena itu, Allah berkehendak menciptakan makhluk yang lebih baik. Mereka khawatir kalau Allah menciptakan Adam itu lantaran kelalaian mereka. Atau ada kesalahan yang mereka lakukan tanpa disadari.  Muncul juga keraguan di kalangan malaikat. Mampukah manusia mengemban tugas berat itu? Sebab, sebelumnya bumi pernah dihuni oleh kalanga

PUISI KEMBALI PADA TUHAN

Gambar
puisi jalaluddin rumi Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya! Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNya! Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; kerana Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata Uang palsumu! Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan , maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja. Begitulah caranya! Wahai pejalan! Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayuhlah datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman: “Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu , kerana Akulah jalan itu.” Sumber addinie.wordpress.com

PUISI HIDUP BUKAN UNTUK DUNIA

                                                    Hidup bukan untuk Dunia Di saat ku sadari betapa beratnya hidup ini, hidup yang sia-sia tanpa amal ibadah. hidup yang hampa tanpa kasih dari Raabku. hidup yang sulit ketika aku berjalan tak sampai tujuan. hidup yang terus seperti ini, tak ada perubahan yang lebih baik aku sadar... aku punya Allah Allah yang maha esa, maha mendengar maha mengasihi tapi hati sudah seperti batu, keras sulit rapuh dan melembut jiwa kosong namun bernoda wahai Tuhanku, Allahu ahad bantu aku mencintaimu, melebihi cintaku untuk dunia bantu aku, ikhlas karenamu bukan makhlukmu bantu aku, sabar menghadapi bukan berlari dari masalah bantu aku, tetap disisimu, walau hembusan napasku sampai disini. By: Dian Safitri robiy'a qolby